it's me ainil

sebelum milih kampus / jurusan, lihat akreditasinya dulu

Akreditasi merupakan salah satu pertimbangan dalam memilih jurusan atau program studi. akreditasi disini dibagi menjadi 2, akreditasi lembaga dan akreditasi program studi di suatu kampus.  Nilai akreditasi A berarti sangat baik, B baik, C cukup dan NA kurang.
misal nih, “eh mending kuliah di fisika UNAIR atau ITS ya?”
kalo dilihat dari hal akreditasinya, akreditasi lembaga untuk kampus UNAIR dan ITS sama-sama A, tetapi akreditasi jurusan fisika ITS tidak sama dengan akreditasi fisika UNAIR. di ITS akreditasi fisikanya A, sedangkan di UNAIR akreditasinya B.
jadi total nilai dari faktor-faktor penilaian akreditasi fisika ITS lebih baik dari fisika UNAIR.
adapun faktor-faktor penilaian akreditasi suatu jurusan adalah:
  1. Identitas
  2. Izin penyelenggaraan program studi
  3. Kesesuaian penyelenggaraan program studi dengan peraturan perundang-udangan
  4. Relevansi penyelenggaraan program studi
  5. Sarana dan prasarana (kayak jumlah laboratorium, dosen, dll)
  6. Efisiensi penyelenggaraan program studi
  7. Produktivitas program studi (contohnya dalam hal riset, jurnal-jurnal, dll)
  8. Mutu lulusan.
walaupun begitu, akreditasi bukan satu-satunya pertimbangan dalam memilih suatu jurusan atau universitas. banyak faktor lain, misalnya biaya, beasiswa, lokasi kampus, atauehm agar satu univ ma pacar #eaaa
Untuk mengetahui akreditasi program studi suatu jurusan di kampus tertentu  secara real-time (otomatis terupdate), silahkan ikuti beberapa langkah di bawah ini. (contoh: Universitas Jenderal Soedirman)
1. Silahkan kunjungi situs pencarian BAN-PT atau bisa dengan mengetik http://ban-pt.kemdiknas.go.id/direktori….
2. Setelah itu, ketiklah “Universitas Jenderal Soedirman” di kolom Nama Universitas
3. Kemudian, pada pilihan “status kadaluarsa” pilihlah “tampilkan semuanya” lalu setelah itu tekan tombol “Cari”
4. VIOLA! Akhirnya kamu bisa melihat akreditasi dan daftar semua prodi/jurusan yang ada di UNSOED!

Gambaran Umum Kalo Lanjut Kuliah

ke sekarang lo dah nyampe di kelas 3 SMA, artinya masa2 sibuk selama menjalani masa SMA. rintangan pertama ada ujian semester 5, jangan disepelekan, karena hasil ujian ini di raport kelak akan berguna buat PMDK. secara umum beberapa universitas “melihat nilainya” dari semester 1-5. (semester 6 jarang banget digunakan nanti nilainya n bisa dibilang semester 6 itu ujian formalitas). kemudian ada UN, yup, mau nanti ada atau tidak, dipersiapkan aja dulu (karena kemungkinan besar tetep ada). serta tes-tes masuk perguruan tinggi seperti SNMPTN, SPMB, SIMAK UI, USM STAN, STIS, dan puluhan ujian masuk lain.
buat lo yang ngelanjutin kuliah secara umum dibagi menjadi 3 golongan, yaitu PTN, PTS dan PTK.
PTN itu perguruan tinggi negeri, emmmm kayak SMA Negeri gitu lah. Sama-sama dibawah DEPDIKNAS (sekarang namanya KEMENDIKNAS) namun dibawah diretorat yang berbeda, kalo SMA dibawah DIKMENUM, kalo PTN dibawah DIKTI. Jadi masalah pembiayaan masih dalam monitor pemerintah.
PTN pun dibagi menjadi beberapa grub: institute negeri, universitas negeri, politeknik negeri, universitas islam negeri (UIN)
contoh:
institute negeri : ITB, ITS
universitas negeri: UI, UNAIR, UGM, UNDIP
politeknik negeri: poltek negeri surabaya, poltek negeri semarang, poltek negeri jakarta
UIN: UIN Syarif Hidayatullah, UIN Malang
nah untuk seleksi masuknya
institute negeri ma universitas negeri dan UIN => SNMPTN
politeknik negeri => UMPN
apa beda universitas dan institute? liat dari namanya aja, universitas lebih umum sedangkan institute lebih khusus. contoh Institute Pertanian Bogor => lebih concern ke hal2 yang berhubungan dengan pertanian. ITB => concern ke teknik. nah kalo UI, UB, UNAIR ga ada concernya, teknik iya, Ekonomi iya, pertanian iya, kedokteran iya, jadi once more again univ lebih umum. itu aja mas? yaaa bisa dibilang

selain dari seleksi masuk yang diadakan bersama di atas, para PTN sebagian besar juga melakukan seleksi masuk mandiri (taun lalu ITB ma UGM ngga ngadain)
yang kedua ada PTS, atau perguruan tinggi swasta. jadi dimiliki oleh swasta dan dikelola oleh swasta. jadi suka2 dia mau SPP nya per-semester 1 milyar (_ _”).
apakah swasta pasti mahal?
intinya kayak mekanisme harga gitu, kayak orang jualan. bayangin lo punya PTS. lo buat PTS ini SPP nya mahal, tapi fasilitas n kualitas buruk, maka PTS lo ga akan laku. kalo memang PTS lo kualitas n fasilitas oke, maka worth it lah kalo mahal.
kalo lo buat SPP PTS ini murah, oke mungkin mahasiswanya akan banyak, tapi mungkin aja pemasukannya ga bisa nutup pengeluaran buat nggaji dosen, listrik, gedung, dll jadi lo malah rugi.
nah kira2 kayak gitu. kalo PTS pertimbangan banget unsur laba-rugi, dalam penafsiran yang lebih luas, kalo di PTS, harga sebanding ma kualitas banget. (namun ga bisa digeneralisir juga)
PTS yang ada di Indonesia contohnya Binus, Trisakti, Petra, Bakrie, Stikom, Stmik Amikom, dst.
Kualitas? PTS juga bisa bersaing ma PTN, contohnya aja, taun lalu di lomba komputer tingkat nasional, Binus bisa ngalahin ITB, UGM ma UI.
Mengenai seleksi masuknya, rata2 PTS mengadakan ujian masuk mandiri, namun ada beberapa PTS yang gabung PTN mengadakan SPMB (apa itu SPMB akan saya jelaskan nanti)
oke, yang ketiga adalah PTK atau perguruan tinggi kedinasan. prolog agak jauh, pemerintahan kita terdiri dari presiden sebagai kepala pemerintahan, kemudia dibawahnya presiden ada kementerian2 dan lembaga2. kementerian/lembaga ini misalnya kementerian keuangan, dalam negeri, hukum dan ham, BPN, BPS, BMKG, dll.
nah sumber daya manusia dari kementerian/lembaga tersebut beberapa ada yang tidak dihasilkan dengan kompetensi secara khusus di perguruan tinggi sehingga mereka mengadakan yang namanya PERGURUAN TINGGI KEDINASAN.
PTK di Indonesia sebenarnya ada banyak, namun beberapa telah bermetamorfosis, kalo saya menyebutnya, menjadi semi-PTK dan bukan-PTK
yang ’sudah’ bukan PTK atau memang bukan PTK adalah IT-TELKOM (dulu STT Telkom) dan Poltek PT Pos
yang semi-PTK atau merupakan program kerjasama antara PTN dan pemerintah adalah program kerjasama UNDIP-PLN, program kerjasama ITS-PLN, dan Program kerjasama ITB-Kemendag, kerjasama DEPKOMVIS dengan Universitas Negeri Malang
maksudnya semi-PTK adalah, misal program kerjasama UNDIP-PLN, sebenarnya itu adalah proyek PLN dalam mencari mahasiswanya, namun pendidikannya ‘dititipkan’ di UNDIP. biayanya tetep bayar, dan apabila IP atau nilainya lebih dari nilai minimum, maka akan langsung dapet ikatan dinas.
sedangkan Program kerjasama ITB-Kemendag dan kerjasama DEPKOMVIS dengan Universitas Negeri Malang biayanya gratis dan ikatan dinas.

Kelas 3 SMA, Pintu Awal Sebuah Karier



note: tulisan ini ditujukan pada anak2 SMA, terutama yang sekarang kelas 3


masa SMA merupakan salah satu masa peralihan antara masa anak-anak dan masa dewasa. peralihan antara masa doraemon, pokemon, tamiya ke masa serius yakni dunia kuliah dan kerja. yup, mau ga mau, siap ga siap beberapa bulan lagi kalian akan memasuki masa dimana tanggung jawab semakin bertambah dan beban di pundak semakin berat


yang sekarang masih SMA, terutama kelas 3, pasti ada yang berpikiran, “masa2 SMA itu masa paling indah dan ga akan kembali, jadi dinikmatin aja” atau “mumpung kelas 3, setahun lagi lulus, jadi dibuat seneng2 aja waktu setahun ini”. kalo kalian masih ada yang berpikiran demikian, berarti kalian masih belum bisa meninggalkan pola pikir kekanak-kanakkan.


kok bisa? coba ingat, saat kita jadi anak2, rasanya hidup seneng-seneng terus kan? tiap hari habis sekolah maen ke rumah temen, tiap minggu nonton kartun dari pagi sampai siang, kemudian maen PS di deket pasar atau bolos pas ikut les karena acara tivinya sedang bagus. tanpa berpikir panjang mengenai konsekuensi yang akan kita terima saat kita besar kelak.


saat-saat kelas 3 termasuk saat paling menentukan karier seseorang. kamu mau jadi dokter, guru, polisi, teknisi, penjaga parkir, penjaga toko, waiters atau pengangguran, semua berawal dari kelas 3 SMA. ya ada banyak tes yang akan menggiring kalian untuk jadi apa. SNMPTN, SPMB, USM STAN, SIMAK UI, dan puluhan tes tes lain.


kalian terlanjur bodoh saat kelas 1 gpp, kalian terlanjur gagal di kelas 2 ga masalah, tapi kelas 3, jangan biarkan!!


banyak anak yang lebih mementingkan kegiatan GJ, atau gaul dengan temen2 se-genk nya, pacaran, eksis, dan gengsi. pesan saya, cuma satu kata, “tinggalkan”


ibaratnya masa kelas 3 adalah masa “membuka pintu”. bila kalian punya bekal banyak, kalian bisa membuka pintu UI, pintu UGM, pintu ITB, pintu Beasiswa Penuh, pintu STAN, ato pintu2 lainnya dan terserah kalian mau masuk mana akhirnya. dan apabila bekal kurang, mungkin cuma 1 pintu yang bisa kalian buka dan mungkin saja itu bukan sesuatu yang kalian ingnkan. atau mungkin saja tidak ada pintu yang terbuka, lebih parah lagi, leebih dulu jatuh di tangga yang namanya UN.


tidak usah menunggu nanti buat belajar, mulai sekarang, siapkan amunisi buat menghadapi UN, sehingga 1-2 bulan sebelum UN, kalian sudah siap menghadapinya. jangan lupa sembari menyiapkan bekal buat SNMPTN atau tes-tes lain. keputusanmu hari ini menentukan jadi apa dirimu kelak.


so, masa kelas 3 merupakan awal kalian nanti bakal jadi apa. hati-hati banyak godaan. yang tertawa di akhir adalah kalian yang mampu meninggalkan gengsi, meninggalkan hal yang ga penting, dan konsisten. catat! :))


sumber

Kuliah di UI MAHAL? Baca ini dulu…

temen-temen pasti pernah denger kan bahwa di UI itu sekarng katanya tempatnya orang berduit gan alias uang kuliahnya mahal, dan UI udah bukan kampus rakyat lagi kayak dulu..
nah di tulisan ini ane mau ngasih tahu bahwa ITU SEMUA SALAH, tidak ada siswa yang masuk UI namun keluar hanya gara-gara DUIT, kalo ada, ane cium asmirandah! (づ ̄ ³ ̄)づ
kenapa? karena di UI itu ada sistem pembayaran yang namanya BOPB .. nah pertanyaan selanjutnya apa itu BOP-B , berikut ane ngasih penjelasan
APA ITU BOP-B?
Biaya kuliah tentu jadi salah satu pertanyaan kita. Kabarnya kuliah itu mahal, ya? Apalagi di world class university seperti Universitas Indonesia. Bagaimana saya kuliah nanti, ya, kalau ternyata biayanya nggak terjangkau? Memang berapa biaya kuliah di UI?
Jawabannya adalah sesuai dengan kemampuan orang tua atau penanggung biaya. Kok bisa? Yup, ini cuma ada di Universitas Indonesia. Kamu memang nggak akan pernah mendengar kata BOP-B selain di Universitas Indonesia, karena BOP-B adalah komitmen Universitas Indonesia untuk membuka akses pendidikan berkualitasnya yang terjangkau seluas-luasnya bagi kita.
Kalau di SMA atau sederajatnya selama ini kita mengenal SPP sebagai biaya sekolah yang harus dibayarkan setiap bulannya, di tingkat universitas kita akan mendengar BOP sebagai biaya kuliah yang harus dibayarkan setiap semesternya, yakni 6 bulan sekali. Pada umumnya universitas-universitas lain di Indonesia juga menetapkan biaya per SKS (bobot setiap mata kuliah) serta biaya praktikum atau ujian. Namun di Universitas Indonesia, biaya SKS dan praktikum (jika ada, karena hanya praktikum hanya ada untuk jurusan-jurusan tertentu) termasuk ke dalam biaya BOP.
Kita memang akan menemukan angka biaya yang harus dibayarkan sebesar 5.000.000 untuk rumpun IPS dan 7.500.000 untuk rumpun IPA per semesternya di akun pendaftaran dan website www.penerimaan.ui.ac.id. Namun sesungguhnya itu bukanlah biaya mutlak bagi camaba (red: calon mahasiswa baru) tersebut. Camaba memiliki hak untuk memilih membayar biaya tersebut secara penuh dan cicil sesuai dengan angka tersebut jika memang mampu. Namun camaba juga memiliki hak untuk memilih opsi cara pembayaran: mengajukan BOP Berkeadilan, untuk mendapatkan besaran yang berbeda, yaitu disesuaikan dengan kemampuan penanggung biayanya.
BOP-B bukanlah mekanisme keringanan ataupun beasiswa di mana harus memiliki pra syarat kondisi tertentu untuk mengajukannya. SETIAP camaba S1 reguler BERHAK untuk mendapatkan pembebanan biaya sesuai dengan kemampuan penanggung biaya masing-masing dengan memilih mekanisme BOP-B ini. Kamu tidak harus dalam kondisi punya SKTM atau prestasi tertentu. Kamu juga tidak sedang memperebutkan BOP-B dengan sesama temanmu yang lain yang mengajukan sehingga tidak perlu khawatir tidak diterima, karena sekali lagi, BOP-B adalah mekanisme di awal untuk menentukan besaran biaya kuliah kamu. Jadi, jangan ragu untuk memilih mekanisme BOP-B, ya.
BOP:
Rp 100.000 – Rp 5.000.000 untuk sosial humaniora
Rp 100.000 – Rp 7.500.000 untuk sains dan teknologi.
UP:
Rp 0 – Rp 5.000.000 untuk FKM, FMIPA, FIK, dan FIB
Rp 0 – Rp 10.000.000 untuk FISIP, FH, FE, dan FPsi
Rp 0 – Rp 25.000.000 untuk FK, FKG, FT, dan Fasilkom
yup kalo kamu emang ga mampu, kamu bisa dapet keringanan sampai SPPnya cuma 100ribu/semester atau sebulannya ga nyampe 17ribu.. ajegile lebih murah dari boneka shaun the sheep ƪ(‾(••)‾)ʃ‎
Pengajuan BOP-Berkeadilan ini merupakan hak SEMUA camaba, karena BOP-Berkeadilan adalah mekanisme pembayaran, bukan bantuan untuk yang tidak mampu.
Namun satu hal yang perlu diingat, untuk mendapatkan hak boleh mengajukan BOP-B ini, kita harus berjuang untuk masuk ke jenjang S1 reguler UI (baik melalui PPKB, SNMPTN, maupun SIMAK UI), karena mekanisme BOP-Berkeadilan hanya berlaku untuk S1 reguler, tidak untuk vokasi, S1 paralel, S1 internasional, ataupun KSDI. Tak perlu khawatir dengan sulitnya masuk S1 reguler, karena kalau kamu bersungguh-sungguh, di sinilah justru tantangannya
Jadi jelas, ya, yang berhak mengajukan BOP-B adalah SEMUA mahasiswa baru S1 reguler, baik dari jalur masuk PPKB, SNMPTN, maupun SIMAK UI. Yang penting, programnya S1 reguler, dari jalur masuk manapun itu.
BOP-Berkeadilan hanya dapat diajukan di awal masuk saat menjadi mahasiswa baru S1 reguler UI. Ajukan BOP-B di awal untuk menyesuaikan besaran biaya kuliah sesuai dengan kemampuan orang tua/penanggung biayamu, bukan pada saat update, karena update hanya akan diurus untuk orang yang mengalami perubahan keadaan ekonomi.
mengenai mekanisme pengajuannya nanti dijelaskan atau pas daftar ulang ditanyakan ke anak BEM, kalo mereka ga mbantu, bilang aja ke saya.. #siapagueeee (–˛ — º)‎ haha pasti dibantu kok
oya ini belum termasuk beasiswa BIDIK MISI ya. Jadi intinya ada banyak banget jalur kuliah murah atau gratis disana *menunjuk ke arah cakrawala* *mata berkaca-kaca*
kalo di PTN manapun, ga ada istilah di DO gara2 ga mampu bayar. intinya kalo kamu rajin, selalu ada jalan. tapi kalo males-malesan ya sorry aja, just say good bye to bright future..

13 Jurusan Kuliah dengan Prospek Gaji Besar

Jurusan Kuliah dengan Prospek Gaji Besar
Hanna Meinita
Rabu, 27 Juli 2011 16:04 wib
AMERIKA SERIKAT – Kuliah memiliki banyak tujuan. Ada yang ingin mencari ilmu setinggi mungkin, agar punya gelar, atau untuk menaikkan posisi tawar saat mencari kerja. Namun tahukah kamu bahwa tidak semua jurusan yang ada di bangku kuliah membuat `nilai’ pencari kerja meningkat?
Bahwa tidak semua jurusan mampu `membayar’ kembali saat lulus, seperti daftar yang dibuat oleh PayScale. Situs ini memaparkan jurusan yang lulusannya digaji dengan nilai paling tinggi di Amerika Serikat.
Uniknya, jurusan kedokteran tidak masuk dalam daftar 13 besar. Begitu juga dengan ilmu sosial, tidak ada yang masuk dalam daftar ini. Lantas, jurusan apa saja yang paling menghasilkan gaji tinggi? Berikut pemaparannya.
1. Jurusan Teknik Perminyakan
Lulusan jurusan ini yang memiliki pengalaman kerja dua tahun (atau disebut PayScale sebagai pemula), rata-rata dibayar USD97.900 atau setara dengan Rp828,9 juta per tahun. Sementara yang sudah pengalaman selama 15 tahun (mid-career), dibayar USD155 ribu atau setara dengan Rp1,3 miliar per tahun.
2. Jurusan Teknik Kimia
Tingkat pemula jurusan ini rata-rata dibayar USD64.500 atau setara dengan Rp546 juta per tahun. Sementara mid-carrer rata-rata dibayar USD109 ribu atau setara dengan Rp922,9 juta per tahun.
3. Teknik Listrik
Lulusan teknik listrik yang pemula rata-rata dibayar USD61.300 atau setara dengan Rp519 juta per tahun. Sementara yang mid-career dibayar USD103 ribu atau setara dengan Rp872,1 juta per tahun.
4. Material Science
Lulusan jurusan ini dibayar rata-rata USD60.400 atau setara dengan Rp511,4 juta per tahun (untuk pemula) dan USD103 ribu (Rp872 juta) per tahun untuk tingkat mid-career.
5. Teknik Penerbangan
Lulusan jurusan ini dibayar rata-rata USD60.700 atau setara dengan Rp513,9 juta per tahun (untuk pemula) dan USD102 ribu atau setara dengan Rp863,6 juta per tahun (untuk mid-career).
6. Teknik Komputer
Untuk lulusan pemula, rata-rata dibayar USD61.800 atau setara dengan Rp523,3 juta per tahun. Sementara yang mid-career dibayar USD101 ribu atau setara dengan Rp855,2 juta per tahun.
7. Ilmu Fisika
Lulusan jurusan ini yang pemula rata-rata dibayar USD49.800 (Rp421,6 juta) per tahun sementara untuk yang mid-career dibayar USD101 ribu (Rp855,2 juta) per tahun.
8. Matematika Terapan
Lulusan jurusan ini rata-rata dibayar USD52.600 (Rp445,4 juta) per tahun untuk pemula. Sementara untuk mid-career rata-rata dibayar USD98.600 (Rp834,8 juta) per tahun.
9. Ilmu Komputer
Untuk pemula lulusan jurusan ini, rata-rata dibayar USD56.600 (Rp479,3 juta) per tahun. Sementara yang mid-career rata-rata dibayar USD97.900 (Rp829 juta) per tahun.
10. Teknik Nuklir
Lulusan pemula rata-rata dibayar USD65.100 (Rp551,2 juta) per tahun. Sementara untuk yang mid-career rata-rata dibayar USD97.800 (Rp828,1 juta) per tahun.
11. Teknik Biomedical
Lulusan jurusan ini yang pemula rata-rata dibayar USD53.800 (Rp455,5 juta) per tahun. Sementara mid-career rata-rata dibayar USD97.800 (Rp828 juta).
12. Ekonomi
Untuk pemula, rata-rata dibayar USD47.300 (Rp400 juta lebih) sementara yang mid-career dibayar USD94.700 (Rp801 juta lebih) per tahun.
13. Teknik Mesin
Lulusan pemula jurusan ini rata-rata dibayar USD58.400 (Rp494 juta lebih) per tahun sementara yang mid-career dibayar USD94.500 (Rp800 juta lebih) per tahun.

Sejarah SNMPTN dari tahun ke tahun

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau biasa disingkat SNM-PTN dulu dengan nama Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) adalah salah satu bentuk ujian penerimaan mahasiswa untuk perguruan tinggi negeri, selain program mandiri (melalui ujian mandiri) dan penyaluran minat dan bakat melalui sekolah-sekolah (PMDK). Ujian ini dilaksanakan selama dua hari dalam setiap tahunnya secara serentak di seluruh Indonesia, biasanya dilaksanakan pada awal bulan Juli.
Polemik soal SNMPTN sering terjadi setiap tahun. Namun masih jarang ada yang tahu model saringan masuk seperti apa yang pernah dijalani oleh dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Dimana pada dasarnya, model saringan ini dibangun untuk mempermudah akses rakyat dalam mengenyam pendidikan tinggi yang berkualitas (bergengsi?!).
Ujian ini pada awalnya disebut SKALU (Sekretariat Kerja sama antar Lima Universitas) yang pertama kali diadakan secara serentak oleh lima perguruan tinggi negeri pada tahun 1976. Ke lima PTN ini merupakan lima PTN paling diminati (favorit) oleh para calon mahasiswa. Perguruan tinggi negeri (PTN) yang terlibat dalam program rintisan itu adalah Universitas Indonesia di Jakarta, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta, dan Universitas Airlangga di Surabaya.
Dengan sistem ujian masuk secara serentak ini, para calon mahasiswa tidak usah melakukan perjalanan jauh untuk menempuh beberapa ujian masuk perguruan tinggi negeri favorit pada waktu dan tempat yang berbeda untuk meningkatkan kemungkinan mereka diterima. Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang Departemen Pendidikan Nasional), sistem ujian bersama ini bertujuan menolong para calon mahasiswa untuk menghemat waktu dan biaya walaupun sistem ini jelas mengakibatkan peluang seorang calon mahasiswa untuk memilih lebih dari satu PTN favorit menjadi hilang.
Pada 1977, sistem SKALU diperbaiki dengan mengharuskan mahasiswa memilih program studinya dan bukan hanya perguruan tinggi yang ingin dimasukinya. Atas pertimbangan jumlah PTN, standar dan lokasi, pada 1979 sistem ini dikembangkan dengan melibatkan lebih banyak perguruan tinggi negeri, yang dibagi ke dalam tiga kategori.
Kategori pertama di beri nama Proyek Perintis 1 yang melibatkan 10 perguruan tinggi, yaitu kelima perguruan tinggi di atas ditambah dengan Universitas Padjadjaran di Bandung, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Brawijaya Malang, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, dan Universitas Sumatera Utara di Medan.
Di masyarakat luas, Proyek Perintis 1 ini lebih dikenal dengan nama SKASU (Sekretariat Kerja sama Antar Sepuluh Universitas). Dalam sistem ini, mahasiswa diizinkan memilih tiga program studi di tiga perguruan tinggi.
Setelah kategori pertama, IPB, UI, ITB, dan UGM menyelenggarakan penerimaan mahasiswa baru tanpa ujian yang dikenal dengan nama Proyek Perintis 2. Sementara itu, 23 perguruan tinggi negeri lainnya mengembangkan sistem yang mirip Proyek Perintis 1 dengan nama Proyek Perintis. Sedangkan kategori tiga, yaitu perintis tiga, merupakan seleksi pada 23 PTN lainnya dengan proyek perintis tiga. Pada saat yang sama, 10 IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) mengembangkan sistem penerimaan dengan nama Proyek Perintis 4.
Beranjak pada tahun 1983, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan memperbarui kondisi ini, dengan melibatkan semua PTN bergabung pada sebuah sistem penerimaan mahasiswa baru yang dikenal dengan SIPENMARU. Saat itu, juga tumbuh sebuah model penerimaan mahasiswa tanpa ujian, yang kemudian disebut sebagai penelusuran minat dan kemampuan (PMDK).
Kemudian pada tahun 1989, PMDK di beberapa PTN terhapus dan SIPENMARU pun ikut berubah nama menjadi UMPTN (ujian masuk perguruan tinggi negeri). Nah, saya rupanya tergolong mahasiswa era pertengahan, yang masih menikmati persaingan perebutan kursi PTN melalui pintu UMPTN.
Hingga tahun 2001, UMPTN pun kembali bermetamorfosis menyusul dikeluarkannya SK Mendiknas No 173/U/2001 yang mengubah namanya menjadi SPMB. SPMB ini dikelola oleh perhimpunan SPMB yang konon kebanyakan diisi oleh mantan pejabat di PTN terkenal.
Kisahpun berlanjut. Seakan tak ingin kehilangan momen reformasi, para rektor PTN mulai merasakan nikmatnya diperiksa oleh Irjen Depdiknas, BPK, bahkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dari sini, mulai muncul kegelisahan para rektor tentang pertanggungjawaban keuangan PTN yang aman dan transparan.
Dari sini muncul ide untuk menyerahkan pengelolaan SPMB dari perhimpunan kepada PTN. Artinya, jika ditangani panitia bersama, maka dana yang diterima PTN adalah PNBP. Sementara perhimpunan SPMB adalah badan hukum independen, sehingga dana yang diterima bukan lah PNBP.
Kesalahpahaman itu kian meruncing, dan seakan membuktikan betapa tidak jelasnya aturan main yang ada, sehingga menimbulkan berbagai persepsi. Surat Keputusan Menteri Keuangan terkait PNBP sudah keluar sejak tahun 200, sementara perhimpunan SPMB menganggap mereka tidak melanggar ketentuan, karena telah berdiri sebagai badan hukum yang tidak perlu menyetor PNBP.
Di sisi lain, sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 115/KMIK.06/2001 tentang Tata Cara Penggunaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN), maka PNBP dari PTN terdiri atas sumbangan pembinaan pendidikan, biaya seleksi ujian masuk PTN, dan hasil kontrak kerja sesuai peran dan fungsi perguruan tinggi.
Hal ini yang kemudian mendorong 41 PTN untuk keluar dari SPMB dan berniat melakukan penerimaan sendiri, yang dikelola secara bersama-sama. Mereka risau, dan dengan tegas menganggap bahwa uang SPMB itu merupakan PNMB. Aksi kolosal pun berjalan, dimana seluruh PT besar di tanah air, sudah dipastikan untuk bergabung bersama UPMT Nasional.
Konon, hanya UI saja PTN eks SKALU yang tidak mau bergabung untuk membentuk UMPT Nasional (bukan UMPTN 1989). Sementara persiapan penerimaan mahasiswa baru 2008 kian mendekat, akhirnya UMPT Nasional dideklarasikan secara luas. Sementara SPMB, juga tetap berniat untuk menggelar model lamanya yang tidak mau menyetor hasil mereka sebagai PNBP.
Akhirnya, setelah DIKTI turun tangan, kedua pihak yang sempat “cerai” itupun sepakat untuk bergabung bersama SNMPTN, yakni Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri. Yang menarik, kini SNMPTN ditangani oleh para rektor aktif dari masing-masing perguruan tinggi, dan sudah sepakat bahwa dana seleksi itu akan masuk ke kas negara sebagai PNBP. Kemudian, dana dikelola dengan model swakelola, termasuk untuk pelaksanaan seleksi dalam satu kepanitiaan nasional bersama.
Kini, ke-56 PTN-BHMN siap melaksanakan SNMPTN untuk pertamakalinya di tahun 2008, dan senantiasa merujuk pengelolaan dananya pada Peraturan yang tertuang dalam Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Adapun rektor Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Airlangga (UNAIR), masing-masing ditunjuk sebagai ketua bidang. Dan untuk masyarakat, tidak akan ada perbedaan yang akan dirasakan dalam menempuh proses seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Kesemuanya, sama halnya dengan sistematika yang pernah dijalankan oleh SPMB.
Selanjutnya SNMPTN pun terus berlangsung dengan sistem yang sama hingga tahun 2010. Untuk tahun 2011 ini, sistem SNMPTN mengalami perubahan, dengan dibukanya 2 jalur SNMPTN yaitu SNMPTN undangan dan tertulis. SNMPTN undangan mirip dengan PMDK yang biasanya diadakan oleh masing2 universitas, Untuk tahun ini, SNMPTN undangan menggabungkan seluruh sistem PMDK semua universitas negeri. Sedangkan untuk SNMPTN tertulis, diadakan tanggal 31 Mei dan 1 Juni 2011.

10 UNIVERSITAS SWASTA TERBAIK VERSI MAJALAH TEMPO 2010

10 UNIVERSITAS SWASTA TERBAIK VERSI MAJALAH TEMPO 2010
PERGURUAN TINGGI SWASTA TERBAIK NASIONAL 2010
Universitas Trisakti (USAKTI)
Universitas Parahyangan (UNPAR)
Universitas Islam Indonesia (UII)
Universitas Katolik Atmajaya
Universitas Bina Nusantara (UBINUS)
Universitas Kristen Indonesia (UKI)
Universitas Tarumanegara (UNTAR)
Universitas Surabaya (UBAYA)
Universitas Gunadarma
Universitas Pelita Harapan (UPH)
PERGURUAN TINGGI SWASTA TERBAIK JAWA TIMUR 2010
Universitas Surabaya (UBAYA)
UPN Jatim
STMIK SBY
UNTAG SBY
UK PETRA
JURUSAN EKONOMI AKUNTANSI TERBAIK NASIONAL 2010
Universitas Trisakti
UII
Universitas Surabaya (UBAYA)
Universitas Parahyangan
UISU
JURUSAN HUKUM TERBAIK NASIONAL 2010
Universitas Trisakti
UII
Universitas Surabaya (UBAYA)
Untag Semarang
UISU
JURUSAN PSIKOLOGI TERBAIK NASIONAL 2010
UII
Unika Soegijapranata
Universitas Surabaya (UBAYA)
Unissula
Universitas Sanata Dharma (USD)
PTS TERBAIK NASIONAL RESPONDEN JAWA TIMUR 2010
Universitas Surabaya (UBAYA)
Universitas Trisakti (USAKTI)
UPN Jatim
STIKOM Surabaya
Universitas Pancasila (UP)
Universitas Kristen PETRA
Universitas Tujuh Belas Agustus Surabaya (UNTAG)
ABFI Perbanas
Universitas Dr. Soetomo (UNITOMO)
Unika Atmajaya
PTS TERBAIK DENGAN BIAYA TERJANGKAU JAWA TIMUR 2010
UPN Jatim
Universitas Surabaya (UBAYA)
Universitas Tujuh Belas Agustus Surabaya (UNTAG)
Universitas Dr. Soetomo (UNITOMO)
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM)
Universitas Kristen PETRA
STIESIA

Passing Grade SNMPTN — menurut saya

Ada pertanyaan yang menurut Saya adalah sesuatu yang salah kaprah diantara anak SMA yang mau masuk kuliah. Pertanyaan yang berkaitan dengan pertimbangan memilih suatu jurusan. Berikut contoh pretanyaannya
“klo jurusan ini Passing Gradenya berapa ya?”
atao
“Jurusan ini pasing Grade nya tinggi atau rendah?”
malah yang lebih parah
“Jurusan ini ama jurusan ini tinggian mana passing gradenya?”
– “Emang ada apa dengan pertanyaan-pertanyaan tadi? Ada yang salah ya?”
Ok… kalau siapa pun anda yang merasa tidak ada yang salah dengan pertanyaan itu. Maka sudah resmi anda dinyatakan sebagai korban marketing Bimbel.
– “Apa itu korban marketing Bimbel?”
Sebelum saya menjelaskan nya. Saya ingin mengajukan pertanyaan yang harap anda jawab. “Apakah Passing Grade itu?”
Sebelum kalian membuka google dan mengetikkan kata “passing grade” di kolom searchnya
Saya akan menjawab terlebih dahulu menurut versi saya.
Passing Grade memiliki makna yang ambigu menurut saya.
1. passing grade = batasan nilai minimum untuk masuk jurusan berdasar pada nilai ujianSNMPTN tahun yg lalu.
2. passing grade = batasan nilai minimum untuk masuk jurusan berdasar pada data statistik nilai try out bimbel
Jika anda percaya pada makna yang no 1. Maka saya ingin memberikan info bahwa nilai ujian SNMPTN tidak pernah dikeluarkan oleh panitia SNMPTN… Percayalah… Saya akan memberi anda waktu untuk melakukan search di google, untuk mencari passing grade yang dikeluaran secara resmi oleh situs SNMPTN resmi atau situs perguruan tinggi resmi.
–”Tahunya resmi bagaimana?”
lihat saja domainnya. Kalau belakangnya **.ac.id itu resmi sedangkan yang lain itu bikinan orang, atau organisasi tertentu yang tujuannya bisa bermacam dan belum valid.
Ok sudah dicari? Saya yakin tidak ada yang secara resmi dikeluarkan oleh panitia SNMPTN
Kenapa saya begitu yakin? Karena kalau nilai hasil SNMPTN dikeluarkan secara resmi, seperti nilai ulngan SMA, maka akan banyak orang yang protes, karena pada saat mencocokkan sendiri merasa nilainya tidak seharusnya segitu. (biasanya sih karena lebih kecil dibandingkan perkiraan).
So coba cek dari mana anda mendapat info passing grade tersebut. Dari bimbel kaaann?… Coba tanya ke bimbelnya dari mana dapat nilai passing grade. Pasti merujuk ke definisi passing grade yang no 2.
Nah jika anda termasuk percaya pada definisi passing grade yang no 2 coba pertimbangkan masak-masak sebelum percaya.
apakah peserta SNMPTN bisa dibandingkan dengan Try out deari segi jumlah
apakah suasana dan keseriusan pelaksanaan Try Out setara dengan SNMPTN
apakah anda tahu betul metode statistik yang digunakan untuk menghasilkan pasiing grade dari Try Out
Jika sampai ini anda sudah mulai percaya bahwa tidak seharusnya mempercayai passing grade. Saya akan mengutip Syahrini ” Alhamdulillah ya…”
Jika anda masih membandel dan bimbang karena selama ini sudah terlajur terlalu lama memegang passing grade sebagai acuan. Dan timbul pertanyaan kenapa sampai muncul passing grade?
Begini ceritanya
Semua nya berawal dari Try Out
Bimbel melaksanakan Try Out sebagai ajang latihan bagi siswa SMA, biasanya umum juga boleh ikut, untuk mengukur kesiapan siswa SMA menghadapi SNMPTN.
Try Out merupakan cara yang efektif untuk melakukan simulasi dan mengukur apakah siswa sudah siap menghadapi SNMPTN dan mengetahui bagian mana yang masih perlu untuk ditingkatkan dalam belajarnya
Tapi hubungan secara langsung Try Out dengan kelulusan SNMPTN sebenernya tidak ada.
Gini, kalau ada siswa yang ikut Try Out 100 kali dan hasilnya selalu baik, tidak secara langsung menjamin kelulusan siswa tersebut. Benar bukan? Jadi lebih percaya diri menghadapi SNMPTN. iya.. Jadi tahu masih kurang belajarnya dibagian mana iya…
Untuk memaksimalkan manfaat Try Out, supaya bisa digunakan mengukur kira2 apakah kemampuan siswa sudah mencukupi memasuki jurusan yang diinginkan. Dibuatlah passing grade. Yaitu perkiraan nilai Try Out minimal yang dibutuhkan untuk seolah-olah bisa lulus masuk ke jurusan yang diinginkan.
Cara memperkirakan menentukan nilai minimal try out untuk bisa lulus ke suatu jurusan adalah rahasia dari Bimbel.
Namun menurut prediksi saya, Bimbel mengolah data nilai hasil try out tahun sebelumnya. Yaitu data nilai try out dari siswa bimbelnya yang lulus ke suatu jurusan univ tertentu, misal STEI ITB. Nilai2 try out mereka dilihat sebarannya, dan standar rata2 atau pencilan yang akan dipakai. Dari situ keluarlah data yang kemudian diasumsikan sebagai nilai minimal untuk memasuki suatu jurusan pada tahun lalu. Disebut passing grade
Kalau nanti kalian sudah belajar mengenai statistik di kuliah pasti mengerti. :)
Jadi nilai passing grade ini sangtlah subjektif. Tapi sangat berguna untuk mengukur apakah kira2 kemampuan siswa sudah mencukupi.
Sampai di sini saya masih menganggap passing grade adalah sesuatu yang positif.
Seiring berjalannya waktu, passing grade dijadikan acuan untuk menentukan memilih jurusan. Ini bagian yang saya tidak setuju. Apalagi ada beberapa bimbel yang mengutamakan siswanya lulus SNMPTN tanpa menghiraukan siswa tersebut cocok di jurusan itu atau tidak. Meluluskan siswa di SNMPTN menjadi suatu hal yang sangat penting bagi bimbel, tapi bukan berarti tidak memperdulikan bagaimana minat siswa tersebut
contoh:
– Siswa: “Saya bingung nih mau masuk jurusan A atau jurusan B”
– Oknum: “lihat saja passing gradenya, pilih saja yang kecil”
pembicaraan di atas analoginya seperti ini
– Siswa: “Saya bingung nih mau pergi ke Surabaya atau ke Bandung”
– Oknum: “Pilih saja yang tiketnya murah”
lho sebenarnya ini tujuannya perginya ngapain dulu nih?
Tapi ga semua Bimbel begini koq.
Menurut saya, seharusnya siswa yang masih bingung memilih jurusan, dibantu untuk cari tahu minatnya paling sesuai dengan jurusan apa. Bukan disodori cara paling mudah untuk melanjutkan kuliah tanpa menghiraukan konsekuensi salah jurusan.
Oh salah jurusan ini hal yang sangat menyeramkan. Bayangkan anda lolos SNMPTN namun setelah berada di jurusan tersebut, ternyata itu bukan minat anda. Bisa jadi anda tidak akan pernah menyelesaikan kuliah tersebut alias DO. Banyak kasus DO ITB karena alasan semacam ini.
–”Saya belum tahu minat saya, bagaimana dong?”
Tenang, jangan panik. begini tips dari saya untuk mengetahui minat anda di jurusan apa.
Cari informasi mengenai semua jurusan sedetilnya. Mulai dari mempelajari apa, mata kuliahnya apa saja, praktikumnya seperti apa, lulusannya bekerja di mana, kerjanya seperti apa dan ngapain aja.
cari informasi ini bisa dilakukan dengan browsing di situs resmi universitas/jurusan, tapi yang paling efektif bertanya langsung dengan alumni yang pernah kuliah di jurusan tersebut.
kalau sudah mendapatkan semua informasi, pasti ada jurusan yang menurut anda keren, gua banget.
kalau belum berarti informasinya belum banyak :) mari bersemangat untuk mencari informasi lagi dan lagi.
Nah jika sudah tahu jurusannya apa. Barulah lihat seberapa besar tingkat kompetensi atau peluang untuk masuk ke jurusan tersebut. Dan tingkat kompetensi yang paling valid adalah dilihat dari tingkat kesulitan relatif yang dikeluarkan oleh universitas.
Passing grade, di sini boleh dijadikan referensi namun bukan yang utama.
Jadi menurut saya passing grade sebaiknya dilihat setelah anda tahu jurusan apa yang akan anda pilih. Dan digunakan untuk mengukur kemampuan anda apakah sudah cukup atau tidak.

trik download soal soal SNMPTN, SIMAK UI, UN dll ga pake ribet

trik download soal soal SNMPTN, SIMAK UI, UN dll ga pake ribet
oke disini akan gue jelasin teknik download soal2 yang saya sebuting diatas ga pake ribet. mungkin beberapa dah pada tau, tapi mungkin beberapa juga belum.
pernah kan repot2 nyari blog, dan begitu ketemu nanti downloadnya juga ribet?
2 tempat download yang umum digunakan dan paling simpel prosedur downloadnya adalah mediafire.com dan 4shared.com
intinya adalah kita nge-search file-file soal SNMPTN, SIMAK UI, UN dll tersebut di media upload tersebut
caranya:
1. buka google.co.id
2. ketik di searchnya (keyword): site:4shared.com atau site:mediafire.com diikuti oleh keyword
contoh: (copas di kata kunci googlenya)
site:4shared.com snmptn
site:4shared.com soal bahas snmptn
site:mediafire.com snmptn
site:mediafire.com soal un
dll
improve sendiri aja, dan silakan download ratusan soal2 yang km inginkan :)

Kumpulan Akun Twitter Kampus

berikut ini beberapa akun twitter kampus yang mungkin salah satunya kamu inginkan. nah disini kamu bisa tanya2 ke mahasiswanya langsung. kalo tanya ke akun resmi sih 99% ga akan dijawab, tapi kalo tanya ke mahasiswanya, biasanya mereka siap bantu
ITT Telkom —> resmi @ittelkom @stttelkom ; mahasiswa @bemitt @infoitt
UNSOED —> mahasiswa @Unsoed2011 @infoUNSOED
UB —> resmi @UB_Official
UI —> resmi @univ_indonesia ; mahasiswa @BEMUI2011 @anakuidotcom
ITS —> resmi @ITS_surabaya
IPB —> resmi @ipbofficial ; mahasiswa @tweetipb
UPI —> resmi @upiofficial ; mahasiswa @infoUPI
STAN —> resmi @usmstan @stanjakarta ; mahasiswa @stantoday @staners2010 @staners2011
UNNES —> mahasiswa @seputarunnes
UGM —> resmi @UGMYogyakarta ; mahasiswa @twitUGM
UNS —> resmi @11MaretUniv
UNAIR —> resmi @UNAIRtweet ; mahasiswa @bemunair
UNDIP —> resmi @univ_diponegoro ; mahasiswa @mabaundip2011
ITB —> resmi @IT_Bandung ; mahasiswa @masukitb @akumasukitb
UNPAD —> resmi @unpad ; mahasiswa @anak_unpad
buat kamu yang belum mantep dan berniat nyari sendiri, silakan coba cara berikut
buka google, ketik keywordnya: “site:twitter.com UGM” (contoh)
nah nanti kamu bakal nemu akun2 twitter sampai per jurusannya :)
selamat mencoba
NANTI GUE UPDATE LAGI..

Download Soal SMPB/SNMPTN IPA 1982-2000

berikut ini soal dan pembahasan SNMPTN Kemampuan IPA tahun 1982-2000
NANTI GUA UPDATE LAGI YA..

10 Kampus Favorit Jalur Bidik Misi

Pemilihan kampus oleh mahasiswa baru untuk tahun ajaran 2011/2012 telah berakhir. Kini mereka tengah mempersiapkan diri memasuki kehidupan baru di dunia kampus.
Nah, untuk sedikit mereview, yuk kita intip sejumlah perguruan tinggi yang dinobatkan sebagai kampus terlaris 2011 menurut Majalah Campus Indonesia. Penilaian ini berdasarkan jumlah peserta terbanyak yang mengikuti Jalur Bidik Misi baik lewat SNMPTN maupunUjian Mandiri..
1. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Jalur Bidik Misi yang diselenggarakan oleh universitas yang terletak di Kota Bandung ini menarik perhatian sebanyak 4.091 pendaftar.
2. Universitas Indonesia (UI)
Salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) favorit yang terletak di kawasan Depok ini diminati oleh 3.987 pendaftar beasiswa Bidik Misi dan menempatkannya di urutan kedua setelah UPI.
3. Universitas Gadjah Mada (UGM)
Kampus yang terletak di Kota Pelajar, Yogyakarta ini diminati sebanyak 3.949 pendaftar.
4. Universitas Negeri Semarang (Unnes)
Sejumlah 3.708 orang mendaftar untuk mengikuti beasiswa Bidik Misi. Untuk mengatasi banyaknya peminat, Unnes menyelenggarakan program Bidik Misi sebanyak dua kali dengan total kuota sebesar 1.450.
5. Universitas Negeri Surabaya (Unesa)
Sebanyak 3.506 pelajar mendaftar untuk mengikuti program Bidik Misi di kampus tersebut.
6. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
Sejumlah 3.422 orang mendaftar dalam program beasiswa Bidik Misi UNY.
7. Universitas Negeri Malang (UM)
Program Bidik Misi ini cukup diminati oleh masyarakat, terbukti dengan jumlah pendaftar yang mencapai 2.993 orang.
8. Universitas Padjajaran (Unpad)
Kampus yang juga terletak di Kota Kembang, Bandung ini menempati posisi delapan dalam jumlah pendaftar program Bidik Misi, yakni 2.978 orang.
9. Universitas Brawijaya (UB) Malang
Universitas yang terkenal dengan Fakultas Kedokterannya ini diminati oleh sebanyak 2.598 pendaftar.
10. Institut Pertanian Bogor (IPB)
Terletak di Kota Hujan, universitas ini diminati oleh 2.544 pendaftar.

Bakrie School of Manajemen (BSM)

Bakrie School of Management ato BSM ini universitas miliknya Bapak Aburizal Bakrie. Sebagian besar mahasiswa BSM adalah penerima beasiswa penuh 4 tahun dan disaring dari ujian seleksi ke berbagai sekolah unggulan di Nusantara.
lokasi kampus di GOR Sumantri Brodjonegoro suite GF 22. Jl. HR Rasuna Said Kav C–22, Kuningan Jakarta Selatan
Program Studi Srata 1 (S-1) yakni; Manajemen, Akuntansi, Ilmu Komunikasi, Sistem Informasi dan Teknik Informatika.

Sejak didirikan tahun 2006, Universitas Bakrie telah menyalurkan Beasiswa kepada lebih dari 600 mahasiswa yang diseleksi melalui Ujian Saringan Mahasiswa di 33 provinsi di Indonesia. Program Beasiswa merupakan salah satu program unggulan dengan dukungan Kelompok Usaha Bakrie, maupun program donasi lainnya. Demikian pula dengan pemberian tunjangan prestasi kepada mahasiswa yang mencapai prestasi akademik dan non-akademik terbaik.
Sejak program beasiswa berjalan, komposisi mahasiswa penerima beasiswa di Universitas Bakrie, mencapai lebih dari 70% dari total mahasiswa.
Kata temenku yang pernah kuliah disana juga, buat anak yang ga mampu, ada beasiswa buat biaya hidup juga sebesar 500ribu per bulan.
n kul nya juga lebih orientasi ke praktek, coz kan pak bakrie punya banyak perusahaan gede ni, n peluang dapet kerjaan di perusahaannya bapaknya bisa jadi lebih besar dari lainnya.
info lebih lengkap silakan lihat di http://www.bakrie.ac.id/

Review Jurusan Perpajakan

hmmm pajak ya? apa kata pertama kali yang tersirat di benakmu ketika mendengar kata “pajak”? mungkin beberapa akan ada yang jawab “gayus”.
ilustrasi
scene 1 (teman SMA)
temen: “kuliah di jurusan apa lo?”
anak Pajak: “STAN bro”
temen: “waaah ntar jangan jadi gayus yaaa”
anak Pajak: ƪ_(☉▿▿▿▿▿▿☉)_ʃ
scene 2 (angkot)
orang angkot: “kuliah di jurusan mas?”
anak Pajak: “Pajak bang”
orang angkot: “waaah adik kelasnya gayus donk”
anak Pajak: ƪ_(☉▿▿▿▿▿▿☉)_ʃ

scene 3 (briefing SMA)
anak Pajak: “ya adik2, kita dari mahasiswa Pajak, kita mau memberikan inf…..”
kelas: (menyela pembicaraan) “woooo gayus gayus!!!” *ngelempar kertas* *kelas ramai*
anak Pajak: Щ(º̩̩́Дº̩̩̀Щ)
scene 4 (rumah mertua)
ibu cinta: “dari rumah aja?”
rangga: “iya, dari rumah langsung kesini, hehe”
ibu cinta: “kuliah dijurusan apa sekarang?”
rangga: “di pajak tante”
ibu cinta: “owh bagus donk, belajar yang rajin ya, ntar biar orangtuanya senang kalo nilainya bagus. ga usah ikut2tan genk motor gitu ya, jauhi aja anak2 kayak gitu”
rangga: “hehe baik tante”
(cinta keluar dari kamar)
cinta: “ayo, maa aku keluar dulu ya..”
ibu cinta: “oh iya, kemana?”
cinta: “PRJ”
rangga: “misi tante, cinta saya ajak keluar dulu” (•”̮ •)з
yah, jika kamu kerja di Pajak, siap2 lah dengan resiko cemoohan, gunjingan orang tentang pekerjaanmu, dicurigai tiap ketemu, dan beban hidup lain. cuma ada sedikit orang yang membela Orang Pajak, beberapa diantaranya yaitu: calon mertua dan anak2 yang mau masuk ke jurusan Pajak (seperti kalian :P)
MEMANG ORANG PAJAK ITU KERJAANYA GIMANA DAN DIMANA SIH?
pertama, saya mau meluruskan dulu, bahwa kantor pajak itu sudah ga bisa mengotak-atik uang yang sudah dibayarkan. Mengapa? Karena orang yang membayar pajak itu, membayarnya ga di kantor pajak, tapi ke Bank, langsung ke Bendahara Pemerintah. Trus nanti bukti bayarnya baru disampaikan ke kantor pajak.
Trus kenapa jalanan di depan saya masih rusak-rusak? Uang pajaknya kemana?
Once more again, orang pajak itu ga megang duit. Duit yang disetor masuk ke bendahara pemerintahan kemudian oleh bendahara pemerintah tersebut disalurkan ke kementerian2 atau lembaga2, misalnya kalo pembangunan jalan itu tugasnya Kemeterian Pekerjaan Umum, kalo sekolah yang rubuh itu ke Kemendiknas, dst. Jadi kalo protes, protesnya ke kementerian yang bersangkutan, jangan di pajak.
Misalnya nih, suami yang nyari duit, istri yang ngelola. Kalo duitnya cepet habis kan ga lucu kalo protesnya ke suami. (#`⌂´)/┌┛*(☆,✗)
Trus G*yus itu dapet duit darimana? Sebenarnya saya kurang begitu mengikuti, setahu saya G*yus itu kerjanya di bagian banding. Jadi misal perusahaan udah dinilai kena pajak sekian, trus banding ke g*yus (pake huruf kecil aja deh :p) oleh g*yus dikabulkan bandingnya, nah si gayus lalu dapet ceperan. Jadi ga menilap duit yang telah ibu dan bapakmu setorkan. Tapi dengan kecolongan kasus tersebut, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) terus memperbaiki diri.
ga hanya anak STAN yang bisa kerja di DJP. anak UI, UNAIR, dll terutama yang ada jurusan pajaknya, juga bisa kerja di DJP pula melalui tes CPNS. jadi misalnya DJP baik, itu bukan mutlak karena anak Pajak, dan apabila DJP buruk, itu juga bukan mutlak karena anak Pajak. ya seperti sm*sh lah. sm*sh sukses bukan cuma karena morgan atau bisma, tapi anggota yang lain juga punya andil. #apabangetdeh
Tapi mayoritas/hampir semua anak dari luar STAN kerjanya di perusahaan sebagai konsultan Pajak. Karena tes CPNS juga ga buka tiap tahun. FYI setiap orang/perusahaan diberi keleluasaan untuk menghitung pajaknya sendiri. Kalo kamu datang ke kantor pajak trus bilang
“Coy! Itungin pajak gueh (┌’o’ ┐) donk”
“Sorry ya? Emang eloh (┌’o’)┌ siapa gueh (┌’o’ ┐)?”
#gasegitunyaaaaa ƪ_(☉▿▿▿▿▿▿☉)_ʃ
Kalo kantor pajak itu adanya konsultan/Account Representative, jadi buat bantu dan bertanya-tanya gitu
Nah maka dari itu perusahaan perlu juga mempekerjakan konsultan pajak buat ngitung dan meminimalkan pajaknya. Wah banyak donk yang dibutuhkan? Emmm kurang tau juga, tapi sepertinya iya. Cek saja di koran atau lowongan pekerjaan.
TRUS SEBENARNYA APA AJA YANG DIAJARIN DI PAJAK?
seperti jurusan lain di FE, ada mata kuliah yang selalu ada di setiap jurusan: agama, bahasa inggris, bahasa indonesia, hukum, etika, akuntansi, komputer dan lain lain
selain itu ada mata kuliah khusus anak pajak kayak akuntansi pajak, PPN, PPNBm, PBB, dan jenis-jenis pajak lain.
Intinya mempelajari aturan-aturan lah, ya jadi agak-agak mirip akuntansi gitu. Dan antara pajak dan akuntansi memang berhubungan dekat, HTS an lah, jadi akuntansi juga akan dibahas banyak di jurusan pajak. jadi kuliahnya ga bisa sambil kayang-kayang ya, serius
KAMPUS DENGAN JURUSAN PERPAJAKAN
Selain di STAN ada beberapa PTN yang mermbuka jurusan perpajakan, walaupun belum belum banyak. Setau saya PTN yang membuka jurusan pajak misalnya UI dan UNAIR. Semuannya D3, ga ada yang S1. Kalo PTS yang membuka jurusan pajak ada banyak sekali.
Ada juga yang S1 di UI yaitu Administrasi Fiskal yang membahas banyak tentang pajak juga, selain di UI ada juga S1 di Brawijaya
Di UI jurusan D3 pajak masuk Fakultas D3 Vokasi, sedangkan di UNAIR D3 Pajak masuk Fakultas Ekonomi
Di UI, program D3 yang termasuk favorit adalah D3 Ekonomi dan D3 Perpajakan

sumber