it's me ainil
AinilHuda
2 comments
sebelum milih kampus / jurusan, lihat akreditasinya dulu
Akreditasi merupakan salah satu pertimbangan dalam memilih jurusan atau program studi. akreditasi disini dibagi menjadi 2, akreditasi lembaga dan akreditasi program studi di suatu kampus. Nilai akreditasi A berarti sangat baik, B baik, C cukup dan NA kurang.
misal nih, “eh mending kuliah di fisika UNAIR atau ITS ya?”
kalo dilihat dari hal akreditasinya, akreditasi lembaga untuk kampus UNAIR dan ITS sama-sama A, tetapi akreditasi jurusan fisika ITS tidak sama dengan akreditasi fisika UNAIR. di ITS akreditasi fisikanya A, sedangkan di UNAIR akreditasinya B.
jadi total nilai dari faktor-faktor penilaian akreditasi fisika ITS lebih baik dari fisika UNAIR.
adapun faktor-faktor penilaian akreditasi suatu jurusan adalah:
- Identitas
- Izin penyelenggaraan program studi
- Kesesuaian penyelenggaraan program studi dengan peraturan perundang-udangan
- Relevansi penyelenggaraan program studi
- Sarana dan prasarana (kayak jumlah laboratorium, dosen, dll)
- Efisiensi penyelenggaraan program studi
- Produktivitas program studi (contohnya dalam hal riset, jurnal-jurnal, dll)
- Mutu lulusan.
walaupun begitu, akreditasi bukan satu-satunya pertimbangan dalam memilih suatu jurusan atau universitas. banyak faktor lain, misalnya biaya, beasiswa, lokasi kampus, atauehm agar satu univ ma pacar #eaaa
Untuk mengetahui akreditasi program studi suatu jurusan di kampus tertentu secara real-time (otomatis terupdate), silahkan ikuti beberapa langkah di bawah ini. (contoh: Universitas Jenderal Soedirman)
1. Silahkan kunjungi situs pencarian BAN-PT atau bisa dengan mengetik http://ban-pt.kemdiknas.go.id/direktori….
2. Setelah itu, ketiklah “Universitas Jenderal Soedirman” di kolom Nama Universitas
3. Kemudian, pada pilihan “status kadaluarsa” pilihlah “tampilkan semuanya” lalu setelah itu tekan tombol “Cari”
4. VIOLA! Akhirnya kamu bisa melihat akreditasi dan daftar semua prodi/jurusan yang ada di UNSOED!
AinilHuda
No comment yet
Gambaran Umum Kalo Lanjut Kuliah
ke sekarang lo dah nyampe di kelas 3 SMA, artinya masa2 sibuk selama menjalani masa SMA. rintangan pertama ada ujian semester 5, jangan disepelekan, karena hasil ujian ini di raport kelak akan berguna buat PMDK. secara umum beberapa universitas “melihat nilainya” dari semester 1-5. (semester 6 jarang banget digunakan nanti nilainya n bisa dibilang semester 6 itu ujian formalitas). kemudian ada UN, yup, mau nanti ada atau tidak, dipersiapkan aja dulu (karena kemungkinan besar tetep ada). serta tes-tes masuk perguruan tinggi seperti SNMPTN, SPMB, SIMAK UI, USM STAN, STIS, dan puluhan ujian masuk lain.
buat lo yang ngelanjutin kuliah secara umum dibagi menjadi 3 golongan, yaitu PTN, PTS dan PTK.
PTN itu perguruan tinggi negeri, emmmm kayak SMA Negeri gitu lah. Sama-sama dibawah DEPDIKNAS (sekarang namanya KEMENDIKNAS) namun dibawah diretorat yang berbeda, kalo SMA dibawah DIKMENUM, kalo PTN dibawah DIKTI. Jadi masalah pembiayaan masih dalam monitor pemerintah.
PTN pun dibagi menjadi beberapa grub: institute negeri, universitas negeri, politeknik negeri, universitas islam negeri (UIN)
contoh:
institute negeri : ITB, ITS
universitas negeri: UI, UNAIR, UGM, UNDIP
politeknik negeri: poltek negeri surabaya, poltek negeri semarang, poltek negeri jakarta
UIN: UIN Syarif Hidayatullah, UIN Malang
nah untuk seleksi masuknya
institute negeri ma universitas negeri dan UIN => SNMPTN
politeknik negeri => UMPN
apa beda universitas dan institute? liat dari namanya aja, universitas lebih umum sedangkan institute lebih khusus. contoh Institute Pertanian Bogor => lebih concern ke hal2 yang berhubungan dengan pertanian. ITB => concern ke teknik. nah kalo UI, UB, UNAIR ga ada concernya, teknik iya, Ekonomi iya, pertanian iya, kedokteran iya, jadi once more again univ lebih umum. itu aja mas? yaaa bisa dibilang
selain dari seleksi masuk yang diadakan bersama di atas, para PTN sebagian besar juga melakukan seleksi masuk mandiri (taun lalu ITB ma UGM ngga ngadain)
selain dari seleksi masuk yang diadakan bersama di atas, para PTN sebagian besar juga melakukan seleksi masuk mandiri (taun lalu ITB ma UGM ngga ngadain)
yang kedua ada PTS, atau perguruan tinggi swasta. jadi dimiliki oleh swasta dan dikelola oleh swasta. jadi suka2 dia mau SPP nya per-semester 1 milyar (_ _”).
apakah swasta pasti mahal?
intinya kayak mekanisme harga gitu, kayak orang jualan. bayangin lo punya PTS. lo buat PTS ini SPP nya mahal, tapi fasilitas n kualitas buruk, maka PTS lo ga akan laku. kalo memang PTS lo kualitas n fasilitas oke, maka worth it lah kalo mahal.
kalo lo buat SPP PTS ini murah, oke mungkin mahasiswanya akan banyak, tapi mungkin aja pemasukannya ga bisa nutup pengeluaran buat nggaji dosen, listrik, gedung, dll jadi lo malah rugi.
nah kira2 kayak gitu. kalo PTS pertimbangan banget unsur laba-rugi, dalam penafsiran yang lebih luas, kalo di PTS, harga sebanding ma kualitas banget. (namun ga bisa digeneralisir juga)
PTS yang ada di Indonesia contohnya Binus, Trisakti, Petra, Bakrie, Stikom, Stmik Amikom, dst.
Kualitas? PTS juga bisa bersaing ma PTN, contohnya aja, taun lalu di lomba komputer tingkat nasional, Binus bisa ngalahin ITB, UGM ma UI.
Mengenai seleksi masuknya, rata2 PTS mengadakan ujian masuk mandiri, namun ada beberapa PTS yang gabung PTN mengadakan SPMB (apa itu SPMB akan saya jelaskan nanti)
oke, yang ketiga adalah PTK atau perguruan tinggi kedinasan. prolog agak jauh, pemerintahan kita terdiri dari presiden sebagai kepala pemerintahan, kemudia dibawahnya presiden ada kementerian2 dan lembaga2. kementerian/lembaga ini misalnya kementerian keuangan, dalam negeri, hukum dan ham, BPN, BPS, BMKG, dll.
nah sumber daya manusia dari kementerian/lembaga tersebut beberapa ada yang tidak dihasilkan dengan kompetensi secara khusus di perguruan tinggi sehingga mereka mengadakan yang namanya PERGURUAN TINGGI KEDINASAN.
PTK di Indonesia sebenarnya ada banyak, namun beberapa telah bermetamorfosis, kalo saya menyebutnya, menjadi semi-PTK dan bukan-PTK
yang ’sudah’ bukan PTK atau memang bukan PTK adalah IT-TELKOM (dulu STT Telkom) dan Poltek PT Pos
yang semi-PTK atau merupakan program kerjasama antara PTN dan pemerintah adalah program kerjasama UNDIP-PLN, program kerjasama ITS-PLN, dan Program kerjasama ITB-Kemendag, kerjasama DEPKOMVIS dengan Universitas Negeri Malang
maksudnya semi-PTK adalah, misal program kerjasama UNDIP-PLN, sebenarnya itu adalah proyek PLN dalam mencari mahasiswanya, namun pendidikannya ‘dititipkan’ di UNDIP. biayanya tetep bayar, dan apabila IP atau nilainya lebih dari nilai minimum, maka akan langsung dapet ikatan dinas.
sedangkan Program kerjasama ITB-Kemendag dan kerjasama DEPKOMVIS dengan Universitas Negeri Malang biayanya gratis dan ikatan dinas.
AinilHuda
No comment yet
Kelas 3 SMA, Pintu Awal Sebuah Karier
note: tulisan ini ditujukan pada anak2 SMA, terutama yang sekarang kelas 3
masa SMA merupakan salah satu masa peralihan antara masa anak-anak dan masa dewasa. peralihan antara masa doraemon, pokemon, tamiya ke masa serius yakni dunia kuliah dan kerja. yup, mau ga mau, siap ga siap beberapa bulan lagi kalian akan memasuki masa dimana tanggung jawab semakin bertambah dan beban di pundak semakin berat
yang sekarang masih SMA, terutama kelas 3, pasti ada yang berpikiran, “masa2 SMA itu masa paling indah dan ga akan kembali, jadi dinikmatin aja” atau “mumpung kelas 3, setahun lagi lulus, jadi dibuat seneng2 aja waktu setahun ini”. kalo kalian masih ada yang berpikiran demikian, berarti kalian masih belum bisa meninggalkan pola pikir kekanak-kanakkan.
kok bisa? coba ingat, saat kita jadi anak2, rasanya hidup seneng-seneng terus kan? tiap hari habis sekolah maen ke rumah temen, tiap minggu nonton kartun dari pagi sampai siang, kemudian maen PS di deket pasar atau bolos pas ikut les karena acara tivinya sedang bagus. tanpa berpikir panjang mengenai konsekuensi yang akan kita terima saat kita besar kelak.
saat-saat kelas 3 termasuk saat paling menentukan karier seseorang. kamu mau jadi dokter, guru, polisi, teknisi, penjaga parkir, penjaga toko, waiters atau pengangguran, semua berawal dari kelas 3 SMA. ya ada banyak tes yang akan menggiring kalian untuk jadi apa. SNMPTN, SPMB, USM STAN, SIMAK UI, dan puluhan tes tes lain.
kalian terlanjur bodoh saat kelas 1 gpp, kalian terlanjur gagal di kelas 2 ga masalah, tapi kelas 3, jangan biarkan!!
banyak anak yang lebih mementingkan kegiatan GJ, atau gaul dengan temen2 se-genk nya, pacaran, eksis, dan gengsi. pesan saya, cuma satu kata, “tinggalkan”
ibaratnya masa kelas 3 adalah masa “membuka pintu”. bila kalian punya bekal banyak, kalian bisa membuka pintu UI, pintu UGM, pintu ITB, pintu Beasiswa Penuh, pintu STAN, ato pintu2 lainnya dan terserah kalian mau masuk mana akhirnya. dan apabila bekal kurang, mungkin cuma 1 pintu yang bisa kalian buka dan mungkin saja itu bukan sesuatu yang kalian ingnkan. atau mungkin saja tidak ada pintu yang terbuka, lebih parah lagi, leebih dulu jatuh di tangga yang namanya UN.
tidak usah menunggu nanti buat belajar, mulai sekarang, siapkan amunisi buat menghadapi UN, sehingga 1-2 bulan sebelum UN, kalian sudah siap menghadapinya. jangan lupa sembari menyiapkan bekal buat SNMPTN atau tes-tes lain. keputusanmu hari ini menentukan jadi apa dirimu kelak.
so, masa kelas 3 merupakan awal kalian nanti bakal jadi apa. hati-hati banyak godaan. yang tertawa di akhir adalah kalian yang mampu meninggalkan gengsi, meninggalkan hal yang ga penting, dan konsisten. catat! :))
sumber
AinilHuda
No comment yet
Kuliah di UI MAHAL? Baca ini dulu…
temen-temen pasti pernah denger kan bahwa di UI itu sekarng katanya tempatnya orang berduit gan alias uang kuliahnya mahal, dan UI udah bukan kampus rakyat lagi kayak dulu..
nah di tulisan ini ane mau ngasih tahu bahwa ITU SEMUA SALAH, tidak ada siswa yang masuk UI namun keluar hanya gara-gara DUIT, kalo ada, ane cium asmirandah! (づ ̄ ³ ̄)づ
kenapa? karena di UI itu ada sistem pembayaran yang namanya BOPB .. nah pertanyaan selanjutnya apa itu BOP-B , berikut ane ngasih penjelasan
APA ITU BOP-B?
Biaya kuliah tentu jadi salah satu pertanyaan kita. Kabarnya kuliah itu mahal, ya? Apalagi di world class university seperti Universitas Indonesia. Bagaimana saya kuliah nanti, ya, kalau ternyata biayanya nggak terjangkau? Memang berapa biaya kuliah di UI?
Jawabannya adalah sesuai dengan kemampuan orang tua atau penanggung biaya. Kok bisa? Yup, ini cuma ada di Universitas Indonesia. Kamu memang nggak akan pernah mendengar kata BOP-B selain di Universitas Indonesia, karena BOP-B adalah komitmen Universitas Indonesia untuk membuka akses pendidikan berkualitasnya yang terjangkau seluas-luasnya bagi kita.
Kalau di SMA atau sederajatnya selama ini kita mengenal SPP sebagai biaya sekolah yang harus dibayarkan setiap bulannya, di tingkat universitas kita akan mendengar BOP sebagai biaya kuliah yang harus dibayarkan setiap semesternya, yakni 6 bulan sekali. Pada umumnya universitas-universitas lain di Indonesia juga menetapkan biaya per SKS (bobot setiap mata kuliah) serta biaya praktikum atau ujian. Namun di Universitas Indonesia, biaya SKS dan praktikum (jika ada, karena hanya praktikum hanya ada untuk jurusan-jurusan tertentu) termasuk ke dalam biaya BOP.
Kita memang akan menemukan angka biaya yang harus dibayarkan sebesar 5.000.000 untuk rumpun IPS dan 7.500.000 untuk rumpun IPA per semesternya di akun pendaftaran dan website www.penerimaan.ui.ac.id. Namun sesungguhnya itu bukanlah biaya mutlak bagi camaba (red: calon mahasiswa baru) tersebut. Camaba memiliki hak untuk memilih membayar biaya tersebut secara penuh dan cicil sesuai dengan angka tersebut jika memang mampu. Namun camaba juga memiliki hak untuk memilih opsi cara pembayaran: mengajukan BOP Berkeadilan, untuk mendapatkan besaran yang berbeda, yaitu disesuaikan dengan kemampuan penanggung biayanya.
BOP-B bukanlah mekanisme keringanan ataupun beasiswa di mana harus memiliki pra syarat kondisi tertentu untuk mengajukannya. SETIAP camaba S1 reguler BERHAK untuk mendapatkan pembebanan biaya sesuai dengan kemampuan penanggung biaya masing-masing dengan memilih mekanisme BOP-B ini. Kamu tidak harus dalam kondisi punya SKTM atau prestasi tertentu. Kamu juga tidak sedang memperebutkan BOP-B dengan sesama temanmu yang lain yang mengajukan sehingga tidak perlu khawatir tidak diterima, karena sekali lagi, BOP-B adalah mekanisme di awal untuk menentukan besaran biaya kuliah kamu. Jadi, jangan ragu untuk memilih mekanisme BOP-B, ya.
BOP:
Rp 100.000 – Rp 5.000.000 untuk sosial humaniora
Rp 100.000 – Rp 7.500.000 untuk sains dan teknologi.
UP:
Rp 0 – Rp 5.000.000 untuk FKM, FMIPA, FIK, dan FIB
Rp 0 – Rp 10.000.000 untuk FISIP, FH, FE, dan FPsi
Rp 0 – Rp 25.000.000 untuk FK, FKG, FT, dan Fasilkom
yup kalo kamu emang ga mampu, kamu bisa dapet keringanan sampai SPPnya cuma 100ribu/semester atau sebulannya ga nyampe 17ribu.. ajegile lebih murah dari boneka shaun the sheep ƪ(‾(••)‾)ʃ
Pengajuan BOP-Berkeadilan ini merupakan hak SEMUA camaba, karena BOP-Berkeadilan adalah mekanisme pembayaran, bukan bantuan untuk yang tidak mampu.
Namun satu hal yang perlu diingat, untuk mendapatkan hak boleh mengajukan BOP-B ini, kita harus berjuang untuk masuk ke jenjang S1 reguler UI (baik melalui PPKB, SNMPTN, maupun SIMAK UI), karena mekanisme BOP-Berkeadilan hanya berlaku untuk S1 reguler, tidak untuk vokasi, S1 paralel, S1 internasional, ataupun KSDI. Tak perlu khawatir dengan sulitnya masuk S1 reguler, karena kalau kamu bersungguh-sungguh, di sinilah justru tantangannya
Jadi jelas, ya, yang berhak mengajukan BOP-B adalah SEMUA mahasiswa baru S1 reguler, baik dari jalur masuk PPKB, SNMPTN, maupun SIMAK UI. Yang penting, programnya S1 reguler, dari jalur masuk manapun itu.
BOP-Berkeadilan hanya dapat diajukan di awal masuk saat menjadi mahasiswa baru S1 reguler UI. Ajukan BOP-B di awal untuk menyesuaikan besaran biaya kuliah sesuai dengan kemampuan orang tua/penanggung biayamu, bukan pada saat update, karena update hanya akan diurus untuk orang yang mengalami perubahan keadaan ekonomi.
mengenai mekanisme pengajuannya nanti dijelaskan atau pas daftar ulang ditanyakan ke anak BEM, kalo mereka ga mbantu, bilang aja ke saya.. #siapagueeee (–˛ — º) haha pasti dibantu kok
oya ini belum termasuk beasiswa BIDIK MISI ya. Jadi intinya ada banyak banget jalur kuliah murah atau gratis disana *menunjuk ke arah cakrawala* *mata berkaca-kaca*
kalo di PTN manapun, ga ada istilah di DO gara2 ga mampu bayar. intinya kalo kamu rajin, selalu ada jalan. tapi kalo males-malesan ya sorry aja, just say good bye to bright future..
sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=86… dengan perubahan
AinilHuda
No comment yet
13 Jurusan Kuliah dengan Prospek Gaji Besar
Jurusan Kuliah dengan Prospek Gaji Besar
Hanna Meinita
Rabu, 27 Juli 2011 16:04 wib
Hanna Meinita
Rabu, 27 Juli 2011 16:04 wib
AMERIKA SERIKAT – Kuliah memiliki banyak tujuan. Ada yang ingin mencari ilmu setinggi mungkin, agar punya gelar, atau untuk menaikkan posisi tawar saat mencari kerja. Namun tahukah kamu bahwa tidak semua jurusan yang ada di bangku kuliah membuat `nilai’ pencari kerja meningkat?
Bahwa tidak semua jurusan mampu `membayar’ kembali saat lulus, seperti daftar yang dibuat oleh PayScale. Situs ini memaparkan jurusan yang lulusannya digaji dengan nilai paling tinggi di Amerika Serikat.
Bahwa tidak semua jurusan mampu `membayar’ kembali saat lulus, seperti daftar yang dibuat oleh PayScale. Situs ini memaparkan jurusan yang lulusannya digaji dengan nilai paling tinggi di Amerika Serikat.
Uniknya, jurusan kedokteran tidak masuk dalam daftar 13 besar. Begitu juga dengan ilmu sosial, tidak ada yang masuk dalam daftar ini. Lantas, jurusan apa saja yang paling menghasilkan gaji tinggi? Berikut pemaparannya.
1. Jurusan Teknik Perminyakan
Lulusan jurusan ini yang memiliki pengalaman kerja dua tahun (atau disebut PayScale sebagai pemula), rata-rata dibayar USD97.900 atau setara dengan Rp828,9 juta per tahun. Sementara yang sudah pengalaman selama 15 tahun (mid-career), dibayar USD155 ribu atau setara dengan Rp1,3 miliar per tahun.
Lulusan jurusan ini yang memiliki pengalaman kerja dua tahun (atau disebut PayScale sebagai pemula), rata-rata dibayar USD97.900 atau setara dengan Rp828,9 juta per tahun. Sementara yang sudah pengalaman selama 15 tahun (mid-career), dibayar USD155 ribu atau setara dengan Rp1,3 miliar per tahun.
2. Jurusan Teknik Kimia
Tingkat pemula jurusan ini rata-rata dibayar USD64.500 atau setara dengan Rp546 juta per tahun. Sementara mid-carrer rata-rata dibayar USD109 ribu atau setara dengan Rp922,9 juta per tahun.
Tingkat pemula jurusan ini rata-rata dibayar USD64.500 atau setara dengan Rp546 juta per tahun. Sementara mid-carrer rata-rata dibayar USD109 ribu atau setara dengan Rp922,9 juta per tahun.
3. Teknik Listrik
Lulusan teknik listrik yang pemula rata-rata dibayar USD61.300 atau setara dengan Rp519 juta per tahun. Sementara yang mid-career dibayar USD103 ribu atau setara dengan Rp872,1 juta per tahun.
Lulusan teknik listrik yang pemula rata-rata dibayar USD61.300 atau setara dengan Rp519 juta per tahun. Sementara yang mid-career dibayar USD103 ribu atau setara dengan Rp872,1 juta per tahun.
4. Material Science
Lulusan jurusan ini dibayar rata-rata USD60.400 atau setara dengan Rp511,4 juta per tahun (untuk pemula) dan USD103 ribu (Rp872 juta) per tahun untuk tingkat mid-career.
Lulusan jurusan ini dibayar rata-rata USD60.400 atau setara dengan Rp511,4 juta per tahun (untuk pemula) dan USD103 ribu (Rp872 juta) per tahun untuk tingkat mid-career.
5. Teknik Penerbangan
Lulusan jurusan ini dibayar rata-rata USD60.700 atau setara dengan Rp513,9 juta per tahun (untuk pemula) dan USD102 ribu atau setara dengan Rp863,6 juta per tahun (untuk mid-career).
Lulusan jurusan ini dibayar rata-rata USD60.700 atau setara dengan Rp513,9 juta per tahun (untuk pemula) dan USD102 ribu atau setara dengan Rp863,6 juta per tahun (untuk mid-career).
6. Teknik Komputer
Untuk lulusan pemula, rata-rata dibayar USD61.800 atau setara dengan Rp523,3 juta per tahun. Sementara yang mid-career dibayar USD101 ribu atau setara dengan Rp855,2 juta per tahun.
Untuk lulusan pemula, rata-rata dibayar USD61.800 atau setara dengan Rp523,3 juta per tahun. Sementara yang mid-career dibayar USD101 ribu atau setara dengan Rp855,2 juta per tahun.
7. Ilmu Fisika
Lulusan jurusan ini yang pemula rata-rata dibayar USD49.800 (Rp421,6 juta) per tahun sementara untuk yang mid-career dibayar USD101 ribu (Rp855,2 juta) per tahun.
Lulusan jurusan ini yang pemula rata-rata dibayar USD49.800 (Rp421,6 juta) per tahun sementara untuk yang mid-career dibayar USD101 ribu (Rp855,2 juta) per tahun.
8. Matematika Terapan
Lulusan jurusan ini rata-rata dibayar USD52.600 (Rp445,4 juta) per tahun untuk pemula. Sementara untuk mid-career rata-rata dibayar USD98.600 (Rp834,8 juta) per tahun.
Lulusan jurusan ini rata-rata dibayar USD52.600 (Rp445,4 juta) per tahun untuk pemula. Sementara untuk mid-career rata-rata dibayar USD98.600 (Rp834,8 juta) per tahun.
9. Ilmu Komputer
Untuk pemula lulusan jurusan ini, rata-rata dibayar USD56.600 (Rp479,3 juta) per tahun. Sementara yang mid-career rata-rata dibayar USD97.900 (Rp829 juta) per tahun.
Untuk pemula lulusan jurusan ini, rata-rata dibayar USD56.600 (Rp479,3 juta) per tahun. Sementara yang mid-career rata-rata dibayar USD97.900 (Rp829 juta) per tahun.
10. Teknik Nuklir
Lulusan pemula rata-rata dibayar USD65.100 (Rp551,2 juta) per tahun. Sementara untuk yang mid-career rata-rata dibayar USD97.800 (Rp828,1 juta) per tahun.
Lulusan pemula rata-rata dibayar USD65.100 (Rp551,2 juta) per tahun. Sementara untuk yang mid-career rata-rata dibayar USD97.800 (Rp828,1 juta) per tahun.
11. Teknik Biomedical
Lulusan jurusan ini yang pemula rata-rata dibayar USD53.800 (Rp455,5 juta) per tahun. Sementara mid-career rata-rata dibayar USD97.800 (Rp828 juta).
Lulusan jurusan ini yang pemula rata-rata dibayar USD53.800 (Rp455,5 juta) per tahun. Sementara mid-career rata-rata dibayar USD97.800 (Rp828 juta).
12. Ekonomi
Untuk pemula, rata-rata dibayar USD47.300 (Rp400 juta lebih) sementara yang mid-career dibayar USD94.700 (Rp801 juta lebih) per tahun.
Untuk pemula, rata-rata dibayar USD47.300 (Rp400 juta lebih) sementara yang mid-career dibayar USD94.700 (Rp801 juta lebih) per tahun.
13. Teknik Mesin
Lulusan pemula jurusan ini rata-rata dibayar USD58.400 (Rp494 juta lebih) per tahun sementara yang mid-career dibayar USD94.500 (Rp800 juta lebih) per tahun.
Lulusan pemula jurusan ini rata-rata dibayar USD58.400 (Rp494 juta lebih) per tahun sementara yang mid-career dibayar USD94.500 (Rp800 juta lebih) per tahun.
Langganan:
Postingan (Atom)