it's me ainil

Review Jurusan Perpajakan

hmmm pajak ya? apa kata pertama kali yang tersirat di benakmu ketika mendengar kata “pajak”? mungkin beberapa akan ada yang jawab “gayus”.
ilustrasi
scene 1 (teman SMA)
temen: “kuliah di jurusan apa lo?”
anak Pajak: “STAN bro”
temen: “waaah ntar jangan jadi gayus yaaa”
anak Pajak: ƪ_(☉▿▿▿▿▿▿☉)_ʃ
scene 2 (angkot)
orang angkot: “kuliah di jurusan mas?”
anak Pajak: “Pajak bang”
orang angkot: “waaah adik kelasnya gayus donk”
anak Pajak: ƪ_(☉▿▿▿▿▿▿☉)_ʃ

scene 3 (briefing SMA)
anak Pajak: “ya adik2, kita dari mahasiswa Pajak, kita mau memberikan inf…..”
kelas: (menyela pembicaraan) “woooo gayus gayus!!!” *ngelempar kertas* *kelas ramai*
anak Pajak: Щ(º̩̩́Дº̩̩̀Щ)
scene 4 (rumah mertua)
ibu cinta: “dari rumah aja?”
rangga: “iya, dari rumah langsung kesini, hehe”
ibu cinta: “kuliah dijurusan apa sekarang?”
rangga: “di pajak tante”
ibu cinta: “owh bagus donk, belajar yang rajin ya, ntar biar orangtuanya senang kalo nilainya bagus. ga usah ikut2tan genk motor gitu ya, jauhi aja anak2 kayak gitu”
rangga: “hehe baik tante”
(cinta keluar dari kamar)
cinta: “ayo, maa aku keluar dulu ya..”
ibu cinta: “oh iya, kemana?”
cinta: “PRJ”
rangga: “misi tante, cinta saya ajak keluar dulu” (•”̮ •)з
yah, jika kamu kerja di Pajak, siap2 lah dengan resiko cemoohan, gunjingan orang tentang pekerjaanmu, dicurigai tiap ketemu, dan beban hidup lain. cuma ada sedikit orang yang membela Orang Pajak, beberapa diantaranya yaitu: calon mertua dan anak2 yang mau masuk ke jurusan Pajak (seperti kalian :P)
MEMANG ORANG PAJAK ITU KERJAANYA GIMANA DAN DIMANA SIH?
pertama, saya mau meluruskan dulu, bahwa kantor pajak itu sudah ga bisa mengotak-atik uang yang sudah dibayarkan. Mengapa? Karena orang yang membayar pajak itu, membayarnya ga di kantor pajak, tapi ke Bank, langsung ke Bendahara Pemerintah. Trus nanti bukti bayarnya baru disampaikan ke kantor pajak.
Trus kenapa jalanan di depan saya masih rusak-rusak? Uang pajaknya kemana?
Once more again, orang pajak itu ga megang duit. Duit yang disetor masuk ke bendahara pemerintahan kemudian oleh bendahara pemerintah tersebut disalurkan ke kementerian2 atau lembaga2, misalnya kalo pembangunan jalan itu tugasnya Kemeterian Pekerjaan Umum, kalo sekolah yang rubuh itu ke Kemendiknas, dst. Jadi kalo protes, protesnya ke kementerian yang bersangkutan, jangan di pajak.
Misalnya nih, suami yang nyari duit, istri yang ngelola. Kalo duitnya cepet habis kan ga lucu kalo protesnya ke suami. (#`⌂´)/┌┛*(☆,✗)
Trus G*yus itu dapet duit darimana? Sebenarnya saya kurang begitu mengikuti, setahu saya G*yus itu kerjanya di bagian banding. Jadi misal perusahaan udah dinilai kena pajak sekian, trus banding ke g*yus (pake huruf kecil aja deh :p) oleh g*yus dikabulkan bandingnya, nah si gayus lalu dapet ceperan. Jadi ga menilap duit yang telah ibu dan bapakmu setorkan. Tapi dengan kecolongan kasus tersebut, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) terus memperbaiki diri.
ga hanya anak STAN yang bisa kerja di DJP. anak UI, UNAIR, dll terutama yang ada jurusan pajaknya, juga bisa kerja di DJP pula melalui tes CPNS. jadi misalnya DJP baik, itu bukan mutlak karena anak Pajak, dan apabila DJP buruk, itu juga bukan mutlak karena anak Pajak. ya seperti sm*sh lah. sm*sh sukses bukan cuma karena morgan atau bisma, tapi anggota yang lain juga punya andil. #apabangetdeh
Tapi mayoritas/hampir semua anak dari luar STAN kerjanya di perusahaan sebagai konsultan Pajak. Karena tes CPNS juga ga buka tiap tahun. FYI setiap orang/perusahaan diberi keleluasaan untuk menghitung pajaknya sendiri. Kalo kamu datang ke kantor pajak trus bilang
“Coy! Itungin pajak gueh (┌’o’ ┐) donk”
“Sorry ya? Emang eloh (┌’o’)┌ siapa gueh (┌’o’ ┐)?”
#gasegitunyaaaaa ƪ_(☉▿▿▿▿▿▿☉)_ʃ
Kalo kantor pajak itu adanya konsultan/Account Representative, jadi buat bantu dan bertanya-tanya gitu
Nah maka dari itu perusahaan perlu juga mempekerjakan konsultan pajak buat ngitung dan meminimalkan pajaknya. Wah banyak donk yang dibutuhkan? Emmm kurang tau juga, tapi sepertinya iya. Cek saja di koran atau lowongan pekerjaan.
TRUS SEBENARNYA APA AJA YANG DIAJARIN DI PAJAK?
seperti jurusan lain di FE, ada mata kuliah yang selalu ada di setiap jurusan: agama, bahasa inggris, bahasa indonesia, hukum, etika, akuntansi, komputer dan lain lain
selain itu ada mata kuliah khusus anak pajak kayak akuntansi pajak, PPN, PPNBm, PBB, dan jenis-jenis pajak lain.
Intinya mempelajari aturan-aturan lah, ya jadi agak-agak mirip akuntansi gitu. Dan antara pajak dan akuntansi memang berhubungan dekat, HTS an lah, jadi akuntansi juga akan dibahas banyak di jurusan pajak. jadi kuliahnya ga bisa sambil kayang-kayang ya, serius
KAMPUS DENGAN JURUSAN PERPAJAKAN
Selain di STAN ada beberapa PTN yang mermbuka jurusan perpajakan, walaupun belum belum banyak. Setau saya PTN yang membuka jurusan pajak misalnya UI dan UNAIR. Semuannya D3, ga ada yang S1. Kalo PTS yang membuka jurusan pajak ada banyak sekali.
Ada juga yang S1 di UI yaitu Administrasi Fiskal yang membahas banyak tentang pajak juga, selain di UI ada juga S1 di Brawijaya
Di UI jurusan D3 pajak masuk Fakultas D3 Vokasi, sedangkan di UNAIR D3 Pajak masuk Fakultas Ekonomi
Di UI, program D3 yang termasuk favorit adalah D3 Ekonomi dan D3 Perpajakan

sumber

Posting Komentar